Subsidi 5 Penerbangan Perintis di Kaltim, Kemenhub Gelontorkan Miliaran Rupiah

Subsidi 5 Penerbangan Perintis di Kaltim, Kemenhub Gelontorkan Miliaran Rupiah

IBUKOTAKITA.COM – Sebanyak lima rute penerbangan perintis di sejumlah kabupaten/kota di Kaltim pada awal 2020 ini dipastikan bakal mendapatkan dana subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dana sebesar Rp19 miliar bahkan telah dikucurkan untuk menstimulus aktivitas penerbangan ke daerah-daerah pelosok di Kaltim.

Kelima rute dimaksud yakni Samarinda-Long Apung (Mahakam Ulu), Samarinda-Datah Dawai (Mahakam Ulu), Datah Dawai-Melak (Kutai Barat), dan Samarinda-Muara Wahau (Kutai Timur), dan Samarinda-Maratua (Berau). Dari lima rute itu, Samarinda-Maratua adalah rute baru yang dibuka Pemerintah Kaltim dan Kemenhub di tahun ini.

Pada Kamis (16/1/2020) siang, Direktur Keamanan Penerbangan, Kemenhub Maria Kristi Endah Murni yang bertandang ke Bandara APT Pranoto Samarinda, bahkan melakukan uji coba penerbangan perdana ke Maratua menggunakan maskapai Susi Air.

Kepada awak media yang menjumpainya di Bandara Samarinda, Maria mengaku, Kemenhub pada 2020 ini membuka sebanyak 188 rute penerbangan perintis di seluruh Indonesia, di mana lima di antaranya dibuka di Kaltim.

Selain itu, dibukanya sejumlah rute itu, termasuk di Kaltim, sebagai wujud komitmen pemerintah pusat yang ingin membuka keterisolasian antara daerah, utamanya daerah pelosok atau terdalam di setiap kabupaten/kota. Terlebih lagi daerah yang memang sulit diakses melalui infrastruktur darat.

“Hadirnya penerbangan perintis ini sebagai bagian dari kehadiran negara untuk daerah terluar, terdepan, dan terpencil atau 3T. Itu menjadi arahan dari Pak Presiden Joko Widodo (Jokowi),” sebutnya.

Maria tidak menutup kemungkinan, jika pada tahun depan akan ada tambahan rute penerbangan perintis baru yang dibuka Kemenhub. Dengan catatan, pemerintah kabupaten/kota atau provinsi memang menyampaikan usulan perlunya penerbangan perintis di daerah mereka.

“Kalau memang ada usulan dan masukan dari pemerintah daerah, maka akan kami terima, tetapi sebelum itu, kami perlu menyesuaikan dulu dengan aturan yang ada. Karena tidak semua usulan bisa langsung disetujui, karena harus ada kajiannya dulu,” katanya.

Hal paling penting yang dilihat Kemenhub untuk membuka rute penerbangan perintis baru yakni tingkat kebutuhan masyarakat, sulitnya akses darat atau laut untuk menjangkau daerah terkait, serta seberapa besar permintaan penerbangan dari masyarakat.

“Contohnya di Maratua, ke depan, kalau memang permintaan masyarakat cukup tinggi, maka tidak menutup kemungkinan akan ditambah waktu penerbangannya. Tapi sekali lagi, kami lihat dulu ada berapa permintaan dan penduduk di daerah itu,” tuturnya.

Maria menyebutkan, pada 2020 ini, Kemenhub menggelontorkan dana sebesar Rp19 miliar dari APBN untuk menyubsidi lima rute penerbangan di Kaltim. Sedangkan untuk kebutuhan subsidi penerbangan perintis di seluruh Indonesia, Kemenhub telah menyiapkan dana Rp500 miliar.

“Pemberian subsidi untuk penerbangan perintis ini memang tidak ada batasannya. Cuman memang, setiap tahun kami selalu melakukan evaluasi, apakah pemberian subsidi itu memang masih dibutuhkan atau tidak,” tandasnya.

Dia berharap, dengan telah dibukanya lima rute penerbangan perintis di Kaltim, mampu membuka keterisolasian antara daerah perkotaan dan pedalaman. Selain itu, dia juga mengharapkan, lewat penerbangan perintis itu, akses ekonomi masyarakat juga semakin mudah.

“Semoga bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah pelosok. Membuat daya saing ekonomi semakin bagus,” tandasnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email