Tim Medis Ungkap Fakta Baru di Balik Penemuan Jasad Balita Tanpa Kepala

Tim Medis Ungkap Fakta Baru di Balik Penemuan Jasad Balita Tanpa Kepala

IBUKOTAKITA.COM – Perlahan-lahan misteri di balik kasus penemuan mayat balita tanpa kepala yang diduga sebagai Ahmad Yusuf Ghazali,4, mulai terkuak. Terbaru, tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) AW Sjahranie dibantu tim forensik kepolisian Polresta Samarinda, mengungkapkan, hasil pemeriksaan medis terhadap jasad balita tersebut tidak ditemukan adanya bukti tindak pidana kekerasan.

Hal itu sekaligus menepis rumor, jika hilangnya kepala, serta beberapa organ tubuh lainnya pada jasad balita yang ditemukan di anak Sungai Karang Asam, bukan karena adanya tindak kekerasan, atau motif mutilasi sebagai korban tindak pidana kriminalitas.

Kepala Instalasi Forensik Dr. Kristina Uli Gultom Sp.F.M selaku pihak yang ikut menangani perkara tersebut, menjelaskan sebagaimana hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terhadap jasad balita tersebut pada Minggu (8/12/2019) lalu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh korban.

Jika merujuk dari hasil rekam medis, sambung Kristina, ketika jasad balita ditemukan sudah dalam keadaan sangat membusuk. Hal itu membuat rongga dada terbuka dan tidak beraturan lagi. Begitu juga dengan organ dalamnya seperti jantung dan paru-paru, juga sudah tidak ada lagi saat mayat balita itu dibawa ke rumah sakit.

“Yang tersisa ketika itu hanya hati dan usus. Itu pun kondisinya sudah sangat hancur. Sudah seperti bubur,” bebernya, Rabu (11/12/2019).

Adapun untuk bagian tulang iga pada jasad itu, diketahui sudah terlepas, namun masih berada di badan jenazah. Kemudian untuk bagian tulang leher hingga ke tulang punggung, ketika itu masih lengkap. Walau sebagian besar dari tulang itu sudah ada yang terlepas, namun tidak ada yang patah.

“Dari hasil pemeriksaan yang kami lakukan, kami tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Kalau untuk tulang lengan kanan atas yang terlepas, itu karena terbukanya jaringan lunak yang sudah hancur serta membusuk,” terangnya.

Kristina menyebutkan, terdapat sejumlah faktor yang dapat mengakibatkan bagian kepala seorang mayat terlepas. Antara lain, karena terjadinya pembusukan, kemudian tulang leher yang menjadi penyangga kepala, bukan terdiri atas ruas-ruas persendian atau bukan tulang padat yang menyatu.

“Tetapi kami juga belum dapat memastikan, apakah kepala pada mayat balita itu terlepas atau seperti apa. Cuman yang saya bisa beritahu dan tekankan, tulang-tulangnya itu utuh. Tidak ada yang patah atau bekas benda tajam,” ungkapnya.

Kristina menambahkan, apabila kepala seseorang terlepas diakibatkan adanya kekerasan, apalagi hantaman benda tajam, maka akan ditemukan sesuatu dari sisa ruas tulang yang masih ada. “Sedangkan [pada jasad balita] ini tidak ada bekas tanda kekerasan atau benda tajam]. Mulai dari tulang leher itu utuh sampai yang lainnya,” ujarnya.(Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email