Tol Langit Lewati Ibu Kota Baru, Ini Persiapannya

Tol Langit Lewati Ibu Kota Baru, Ini Persiapannya

Ibukotakita-Jalur tol langit’Palapa Ring sudah ditetapkan jauh sebelum rencana ibu kota baru diumumkan. Badan Aksesbilitas Telekomunikasi Indonesia (Bakti) sebagai pemrakrsa bahkan bersiap menambah jalur baru saat Palapa Ring sudah kelar dibangun.

Salah satunya yang mulai dibahas adalah keberadaan jalur ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. Kepala Divisi Infrastruktur Backbone Bakti, Feriandi Miza, mengatakan Palapa Ring diibaratkan jalan tol.

Begitu keluar dari pintu tol, untuk sampai ke rumah atau kantor, akan melewati jalur lagi. Nah, jalur ini tidak masuk dalam cakupan Palapa Ring. Setelah Palapa Ring rampung dan beroperasional, Bakti berencana mengoptimalkannya dengan membangun jaringan-jaringan di jalur tadi atau disebut fishbone network. “Jadi, bisa menghubungkan Palapa Ring sampai titik jaringan aksesnya,” kata Feriandi seperti dikutip detikcom, Minggu (13/10/2019).

Terkait penambahan jalur di Kalimantan, sudah ada rencana Bakti. Pemerintah bersiap membangun backbone broadband di sana. Saat ini, di Kalimantan sendiri, sudah ada backbone Internet milik Telkom.

Backbone tersebut menggunakan jalur laut menghubungkan kota-kota yang ada di pinggiran. “Balikpapan sudah ada, Penajam sudah ada, Tarakan sudah ada, Nunukan sudah ada,” sebut Andi.

“Backbone yang belum ada di kota/kabupaten melalui tengah-tengah dan daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Kami sudah punya rencana membangun tapi mulainya kapan, berapa panjangnya, berapa investasi, belum ditentukan,” tambah dia.

Adapun tujuan dibangunnya jaringan sepanjang perbatasan dengan Malaysia dikarenakan belum ada sama sekali backbone broadband di sana. Padahal amat penting, selain pemerataan akses, perlunya memagari daerah perbatasan dengan sinyal internet yang kuat.

Meski saat ini belum bisa bicara banyak, Bakti sudah menganalisa tantangan yang harus mereka hadapi, ketika membangun jalur backbone di wilayah tersebut. “Daerah di sana banyak rawa-rawa, sehingga proses membangunnya ada kesulitan tersendiri, tidak seperti di darat,” terang Andi.

Leave your comment
Comment
Name
Email