Turun Di Pelabuhan Samarinda, Penumpang Kapal Asal Sulsel Jalani Pemeriksaan Kesehatan

Turun Di Pelabuhan Samarinda, Penumpang Kapal Asal Sulsel Jalani Pemeriksaan Kesehatan

IBUKOTAKITA.COM-Sekitar 486 orang penumpang KM Prince Soya dari Pelabuhan Parepare, Sulawesi Selatan, dilarang turun ke dermaga Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, sebelum diperiksa kesehatan mereka. Penumpang juga curhat soal transportasi di masa pandemi Covid-19 ini.

Kapal yang membawa 486 itu tiba di pelabuhan pada Kamis (11/6/2020) pukul 9.30 WITa. Pemerintah Kota Samarinda memberlakukan protokol kesehatan ketat kepada para penumpang yang baru tiba.

“Sesuai aturan yang ditetapkan ketua Gugus Tugas percepatan penanganan COVID-19 bahwa kapal boleh sandar di pelabuhan pada pagi hari, namun semua penumpang belum boleh turun sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan, dan dicek surat surat kesehatan yang sudah dikeluarkan oleh kantor kesehatan Pelabuhan Parepare,” kata Gustiansyah petugas kesehatan kawasan pelabuhan di dermaga Pelabuhan Samarinda seperti ditulis detikcom, Kamis (11/6/2020).

Tes suhu tubuh dilakukan petugas KKP dibantu petugas KSOP, Pelindo dan Polsek Kawasan Pelabuhan. Para penumpang baru diizinkan turun dari kapal setelah kesehatan dan surat kesehatan dicek. Yang pertama diperiksa yakni anak buah kapal (ABK).

“Baru kemudian kami periksa para penumpang kapal, sehingga totalnya mencapai 500-an orang yang diperiksa di kapal, oleh petugas kesehatan yang menggunakan alat pelindung diri lengkap,” kata dia.

Selain itu, lanjut Gustiansyah, para penumpang diberi kartu kuning sebagai kartu kontrol bagi para penumpang untuk mengetahui lokasi mereka selama di Kaltim.

“Berdasarkan informasi dari kartu kuning itu para penumpang  akan diawasi oleh para petugas medis di lokasi mereka tinggal, kami akan sampaikan keberadaan mereka kepada dinas kesehatan Kabupaten Kota termasuk nomor telepon mereka,” ujarnya.

Penumpang asal Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) , Ramlah, mengatakan keberangkatan kali ini terasa ribet. Selain itu, harga tiket kapal lebih murah dari harga rapid test.

“Harga tiket kapal hanya Rp250.000  sementara [biaya] rapid test-nya yang termurah Rp 400.000-Rp 1 juta bahkan ada penumpang yang menggunakan tes swab dan mengeluarkan biaya sampai Rp1,5 juta,” kata Ramlah.

Namun begitu, dia tidak keberatan dengan penerapan protokol kesehatan untuk keselamatan bersama. “Protokol kesehatan sudah sangat baik dilakukan di sini semoga bisa bertahan sehingga penyebaran Covid-19 benar-benar bisa ditanggulangi di daerah ini,” tuturnya.

Leave your comment
Comment
Name
Email