Waduh, Lebih dari Separuh Pasien Positif Covid-19 di Kaltim Berasal dari Klaster Gowa

Waduh, Lebih dari Separuh Pasien Positif Covid-19 di Kaltim Berasal dari Klaster Gowa

IBUKOTAKITA.COM – Kasus pasien positif Covid-19 dari Klaster Gowa memang seolah menjadi momok tersendiri bagi masyarakat Kaltim. Bagaimana tidak, hingga dengan tanggal 26 April 2020 kemarin, tercatat dari 105 kasus positif Covid-19 di Kaltim, sebanyak 54 pasien di antaranya berasal dari klaster Gowa.

Ya, angka itu pun kemungkinan masih akan terus bertambah. Musababnya, masih ada sejumlah pasien dari Klaster Gowa atau yang lebih dikenal sebagai pelaku perjalanan pada kegiatan Ijtima Ulama Dunia Zona Asia di Kabupaten Gowa, dengan status orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

Selain itu, masih ada sejumlah pasien dari klaster tersebut yang hasil uji swab-nya dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya yang masih belum keluar. Karenya, angka pasien positif dari klaster itu masih berpeluang bertambah.

Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, mengatakan Klaster Gowa memang sejak awal telah mendapatkan perhatian serius dari pihaknya. Karena penyumbang terbesar dari kasus Covid-19 di Kaltim berasal dari klaster tersebut.

“Hingga 26 April 2020, sudah ada 105 kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kaltim. Dari jumlah itu, ada sebanyak 54 kasus yang berasal dari Klaster Gowa. Perkembangan dari kasus ini masih terus kami pantau secara serius,” ungkapnya.

Jika melihat data sebarannya, hingga dengan saat ini, kasus pasien positif Covid-19 dari Klaster Gowa terbanyak berada di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dengan jumlah pasien sebanyak 13 orang.
Di posisi kedua, berada di Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kota Samarinda dengan masing-masing 11 kasus. Disusul Kota Bontang dan Kabupaten Berau di posisi ketiga dengan 6 kasus.

“Tambahan lainnya yakni di Kabupaten Kutai Timur [Kutim] 2 kasus, Kota Balikpapan 1 kasus, dan Kabupaten Paser 4 kasus. Yang masih cukup steril dari wabah Covid-19 ini hanya Kabupaten Mahakam Ulu [Mahulu],” sebutnya.

Bercermin dari sederet kasus Covid-19 asal Klaster Gowa tersebut, Andi mengimbau, agar masyarakat yang merasa melakukan perjalanan sebagai peserta Ijtima Ulama Dunia, dapat segera melaporkan diri dan memeriksakan kesehatannya lewat berbagai rumah sakit rujukan yang ada di setiap kabupaten/kota.

“Jika masyarakat segera melaporkan diri dan memeriksakan kesehatannya, maka setidaknya kami dapat segera melaksanakan pencegahan sejak dini. Sehingga tidak penyebaran virus tersebut dapat dikendalikan,” imbuhnya. (Dirhanuddin)

Leave your comment
Comment
Name
Email