Wisata Bekantan Ekoriparian Sungai Hitam di Kaltim Kembali Dibuka, Mau Coba?

Wisata Bekantan Ekoriparian Sungai Hitam di Kaltim Kembali Dibuka, Mau Coba?

IBUKOTAKITA.COM-Wisata Bekantan Ekoriparian Sungai Hitam di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), kembali resmi dibuka. Sebelumnya wisata yang merupakan binaan Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field tersebut ditutup hampir empat bulan karena pandemi.

Pembukaan ditandai dengan pemotongan pita peresmian Gapura Wisata Bekantan ‘Ekoriparian Sungai Hitam’ oleh Sangasanga Legal & Relation Assistant Manager, Frans A. Hukom, bersama Camat Samboja, Ahmad Nurkhalish dan tokoh masyarakat setempat.

Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field juga menyerahkan bantuan pemenuhan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 berupa tempat cuci tangan portable di lokasi wisata dan face shield bagi anggota kelompok sadar wisata Sungai Hitam.

“Atas dukungan yang diberikan Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field, Wisata Bekantan ‘Ekoriparian Sungai Hitam’ meraih penghargaan Indonesia Green Awards 2020 untuk kategori Mengembangkan Keanekaragaman Hayati,” ujarnya dalam keterangan tertulis seperti dikutip detikcom, Kamis (23/7/2020).

“Ulun juga bangga sama Ketua POKDARWIS Aidil Amin karena menerima penghargaan Kalpataru 2020 dari Bupati Kutai Kartanegara,” imbuh Nurkhalish.

Nurkhalish mengaku bangga dengan masyarakat Kampung Lama, khususnya anggota Kelompok Sadar Wisata Sungai Hitam Lestari karena banyak generasi muda telah berkolaborasi mengembangkan ‘Ekoriparian Sungai Hitam’ binaan Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis, Aidil Amin, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field karena telah mendukung kegiatan wisata bekantan di Kampung Lama, Kecamatan Samboja.

“Berkat binaan Pertamina EP, maka Pokdarwis Sungai Hitam Lestari dapat terus mengembangkan wisata bekantan ini, baik dari segi pelatihan-pelatihan, infrastruktur, sampai dengan bantuan tempat cuci tangan dan face shield,” ujarnya.

“Semoga Pertamina EP bisa terus membina kami karena masih banyak ilmu yang ingin kami pelajari khususnya dalam pengelolaan pariwisata konservasi alam,” sambung Aidil Amin.

Selain peresmian gapura, Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field melalui Sangasanga Legal & Relation Assistant Manager, Frans A. Hukom juga lakukan kegiatan penanaman mangrove di sekitar Sungai Hitam.

“Pelestarian mangrove ini juga penting untuk ekosistem hutan mangrove di mana Bekantan mengonsumsi buah mangrove. Avicennia lanata dan Avicennia marina adalah jenis buah ini makanan bekantan. Ada pula dedaunan yang menjadi makanan bekantan, yaitu daun dari jenis Sonneratia alba,” terang Frans.

Frans juga menyerahkan bantuan berupa peralatan masak kepada Pokdarwis untuk digunakan dalam mengolah makanan dari buah mangrove.

“Semoga nantinya produk olahan buah mangrove tersebut dapat menjadi oleh-oleh untuk wisatawan yang mengunjungi Ekoriparian Sungai Hitam nantinya,” kata Frans.

Seperti diketahui, monyet bekantan sebagai salah satu satwa endemis Kalimantan yang habitat dan ekosistemnya mulai berkurang, sehingga perlu sekali dilakukan konservasi mangrove dan bekantan.

Wisata konservasi ini memiliki potensi yang sangat bagus karena wisatawan dapat melihat bekantan langsung di habitat dan ekosistemnya.

Sementara itu, Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field adalah lapangan penghasil minyak dan gas bumi di wilayah Provinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kutai Kertanegara. Hingga Juli 2020, berdasarkan Sistem Operasi Terpadu berhasil memproduksikan Minyak sebesar 5.650 bopd dan produksi gas sebesar 2,39 mscfd.

Leave your comment
Comment
Name
Email