Begini Skema Pengembangan Properti di Sekitar Ibu Kota Baru

Begini Skema Pengembangan Properti di Sekitar Ibu Kota Baru

Ibukotakita — Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) meyakini akan ada pengembangan properti di sekitar ibu kota baru. Berpusatnya kegiatan pemerintahan dan bisnis di ibu kota Jakarta telah melahirkan peluang pengembangan proyek-proyek di kawasan sekitarnya.

Kota-kota penyangga di sekitar Jakarta yakni Bodetabek terbukti mulai ramai dan pengembangan properti baik mbr ataupun komersial dimasuki para pengembang. Kota-kota penyangga tersebut juga menjadi alternatif para pekerja di ibu kota untuk mencari hunian.

Asosiasi Real Estate Indonesia meyakini hal itu juga akan terjadi pada ibu kota baru nantinya di Kalimantan Timur.

Wakil ketua DPP REI Hari Ganie menjelaskan untuk kawasan ibu kota baru, ada pengembangan seluas 2.000 ha untuk pembangunan istana dan 40.000 ha fasilitas pendukunganya, sisanya 200.000 ha lain-lainnya.

Nantinya, captive market pasar properti akan terbagi dua. Pertama untuk pasar aparatur sipil negara (ASN) bagi pengembangan di kawasan 2.000 ha sampai 40.000 ha. Namun, lanjutnya, bagi ASN ini persoalannya mereka pasti sudah memiliki hunian di Jakarta.

“Mereka mau enggak beli lagi. Bisa jadi mampu tapi mau enggak beli lagi. Kalau enggak, pemerintah memberikan insentif, atau kalau ternyata enggak mau juga, pemerintah harus menyediakan rumah dinas. Kita lihat dulu. REI bisa diundang, bisa sebagai developer,” jelas Hari sebagaimana dikutip dari Bisnis.com, Selasa (17/9/2019).

Optimistis

Kedua, untuk pasar di luar ibu kota negara. Hari optimistis akan terbentuknya kawasan metropolitan sendiri. Apalagi lokasi ibu kota baru juga berada di tengah-tengah Samarinda dan Balikpapan. Properti di dua lokasi tersebut sudah pasti kian berkembang.

“Proyek-proyek baru 200 ha—300 ha segera muncul. Peluang besar REI untuk berkiprah di sana,” jelasnya.

Sementara itu, bagi pengembang eksisting, pengumuman Kalimantan Timur menjadi ibu kota negara yang baru akan mendorong pergerakan. Tak hanya properti yang dijual, properti yang disewakan diharapkan juga bisa meraup pasar yang lebih besar.

Penjualan Terbaik

Sebelumnya, Direktur Marketing PT Cowell Development Tbk. Firdaus Fahmi mengklaim bahwa proyek mereka di Balikpapan mencatatkan penjualan terbaik dari seluruh proyek Cowell yang tersebar di lima kota di Indonesia.

Dia mengklaim saat ini kenaikan harga properti di Balikpapan sudah bisa mencapai 10 persen.

”Residence 18 Smart Green Living in Harmony di Balikpapan kami mulai tawarkan tahun lalu, itu properti indekos yang angsurannya Rp1 juta per bulan, ditambah dengan konsep green roof top garden membuat produk ini daya tariknya makin tinggi,” kata Firdaus.

Firdaus pun berharap properti indekos milik Cowell bisa menyerap masyarakat Jakarta yang nantinya akan pindah bekerja ke ibu kota yang baru.

Bagi mereka yang sudah memiliki properti di Kalimantan Timur, potensi investasinya bisa semakin naik, ditambah lagi Balikpapan sudah menjadi kota yang secara ekonomi masyarakatnya mulai membaik.

“Apalagi nantinya kalau sudah ada tol yang operasional sebentar lagi. Orang-orang Samarinda juga sekarang kalau bepergian ke Balikpapan lebih mudah. Mereka juga bisa menjadi penyerap properti kami di Kaltim,” terangnya.

Leave your comment
Comment
Name
Email