Jepang Berminat Bangun Hotel di Kaltim, BKPM Siap Terjun Langsung

Jepang Berminat Bangun Hotel di Kaltim, BKPM Siap Terjun Langsung

IBUKOTAKITA.ID–Plt Sekda Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) H.M Sa’bani berkesempatan menyampaikan presentasi di Toyama Techno Hall, Jepang Sabtu (2/11/2019). Presentasi di arena Toyama General Manufacturing Industry Trade Fair itu diikuti sejumlah pengusaha dari Provinsi Toyama.

Berbagai potensi dan kondisi terkini Kaltim menjadi pembuka presentasi. Mantan Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan ini mengungkap kontribusi Kaltim terhadap ketahanan ekonomi Indonesia dari sektor sumber daya alam fosil. Selain itu, Sa’bani menjelaskan komoditas andalan Kaltim yakni batu bara, minyak sawit (palm oil) dan energi (minyak dan gas).

Disebutkan ada tiga negara tujuan ekspor terbesar yakni India, Jepang, dan Singapura. Sedangkan investor terbesar ke Kaltim adalah Singapura, Malaysia, dan United Kingdom (Inggris). “Kaltim sendiri berada di peringkat ketiga provinsi dengan investasi terbesar di Indonesia,” beber Sa’bani seperti dilansir dari kaltimprov.go.id, Rabu (6/11/2019).

Kinerja perekonomian Kaltim saat ini masih didominasi sumber daya alam fosil yakni sebesar 46,4 persen, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 5,36 persen dan inflasi 3,04 persen.

Untuk menambah minat para pengusaha Toyama, berbagai potensi Kaltim lainnya juga dipaparkan antara lain potensi destinasi wisata, manufaktur, kehutanan, perkebunan, industri, jasa, dan lainnya.

“Jadi, setelah ini para pengusaha Jepang akan datang ke Kaltim untuk menjajaki kerja sama bidang kehutanan, perkayuan, rumah sakit dan perhotelan,” ungkap Sa’bani.

Untuk ajang Toyama General Manufacturing Industry Trade Fair ini, Pemprov Kaltim hadir bersama Pemprov Daerah Istimewa Aceh dan bergabung dalam kelola stan BKPM.

Mempercepat Realisasi Investasi

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerima Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar di Kantor BKPM, Senin (04/11/2019).

Bahlil mengatakan BKPM siap turun langsung ke lapangan di berbagai daerah untuk membantu investor mempercepat realisasi investasi.

“Banyak masalah di daerah. Itu kami akui. Oleh sebab itu, tugas kami mempermudah investor masuk ke Indonesia. Tugas Pak Dubes membawa investor masuk ke sini. Saya siap membantu sampai investasi itu terealisasi. Sampai bangun pabriknya,” ujar Bahlil, seperti dilansir Bisnis.

Selain itu, BKPM siap menemani dan mendampingi investor yang masuk ke Indonesia dalam mengurus berbagai perizinan sampai ke berbagai daerah.

Bahlil mengklaim dirinya telah memerintahkan jajaran di BKPM untuk membantu secara langsung investor-investor yang menemui kendala di lapangan. Dia mencontohkan masalah pembangkit. BKPM akan mendampingi dan membantu selesaikan masalahnya di lapangan. “Kita turunkan tim, apa masalahnya langsung selesaikan,” ujar Bahlil.

Sementara itu, Dubes Singapura Anil Kumar Nayar menyambut baik terobosan Kepala BKPM tersebut. “Kami sangat mengapresiasi perhatian dari Kepala BKPM. Kami ada beberapa harapan misalnya kepastian regulasi, kebutuhan pelabuhan di Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, status Batam, dan sebagainya. Hubungan Singapura-Indonesia semakin mesra di era pemerintahan Jokowi,” ujar Kumar.

Perkembangan Investasi Singapura

Kualitas investasi saat ini Singapura merupakan investor nomor satu di Indonesia. Realisasi investasi asing (Penanaman Modal Asing/PMA) pada kuartal III/2019 mencapai Rp 105 triliun. Realisasi ini meningkat 0,1% dibandingkan kuartal II/ 2019 yang sebesar US$ 104,9 triliun.

Singapura masih tercatat sebagai negara tertinggi yang berinvestasi di Indonesia. Komposisi PMA dari Singapura mencapai US$ 1,9 miliar atau 27,1% dari total PMA. Berada di posisi teratas, Bahlil mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi komitmen Singapura dalam berinvestasi di Indonesia. “Tidak hanya dari segi besaran nilai investasi, tapi kita apresiasi juga Singapura berkomitmen meningkatkan kualitas investasinya.”

Artinya, investasi Singapura juga diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan sumber daya manusia. Singapura, kata Bahlil, harus bangun politeknik dan sekolah, serta meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian. Hal menarik lainnya, Bahlil mengklaim investasi Singapura semakin menyebar hingga ke luar Pulau Jawa.

“Bahkan porsi luar Jawa semakin kini lebih besar daripada di Pulau Jawa. Hal ini berkat pembangunan infrastruktur secara besar-besaran di berbagai daerah. Sehingga bermunculan sentra-sentra perekonomian dan industri baru,” ucap Bahlil.

Berdasarkan data BKPM, investasi Singapura tersebar di Jawa sebesar 47,9% di luar Jawa sebesar 52,1% yang tersebar di Sumatera (28%), Kalimantan (13,0%), Sulawesi (4,4%), Papua dan Maluku (3,4%), Bali dan Nusa Tenggara (2,4 %).

Leave your comment
Comment
Name
Email