New Normal Jadi Secercah Harapan Bagi Pengelola Hotel dan Restoran Balikpapan

New Normal Jadi Secercah Harapan Bagi Pengelola Hotel dan Restoran Balikpapan

IBUKOTAKITA.COM-Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Sahmal Ruhip, mencatat sejak Maret tingkat hunian menurun drastis. Rata-rata tingkat okupansi hanya 10 persen. Bahkan ada yang tidak terisi.
Bukan pajak saja yang diminta keringanan.

PHRI Balikpapan mengajukan permohonan ada keringanan pembayaran listrik. Beban untuk pengeluaran ini juga termasuk yang besar.

“Itu memberatkan memang. Kami sudah surati PT PLN [Persero] tapi belum berikan indikasi yang baik buat kami,” katanya, Rabu (17/6/2020).

Di tengah kondisi yang sulit ini, ada secercah harapan dari pengusaha hotel dan restoran. Balikpapan sedang bersiap diri menuju tatanan hidup baru atau new normal. Dua sektor tersebut mulai dibuka dengan syarat mengikuti protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sahmal menjelaskan bahwa meski sudah memiliki izin untuk beroperasi kembali, dia belum bisa memprediksi seberapa besar jumlah penginap.

Saat ini industri hotel sedang memulai kembali bisnisnya setelah tiga bulan tak buka. Kemungkinan pada bulan pertama penerapan, hotel akan melakukan penyesuaian dengan melihat situasi dan kondisi.

Berdasarkan catatannya, dari 17 hotel di Balikpapan dan tutup sementara selama pandemi, baru dua yang kembali beroperasi setelah Hari Raya Idulfitri.

New normal pun tak akan menjamin hotel dan restoran bakal ramai. Karakteristik Kota Minyak tidak sama dengan daerah lainnya.

Balikpapan merupakan kota industri, jasa, dan perdangan. Sektor hotel dan restoran akan bergeliat jika industri lainnya juga bergerak. Berbeda dengan kebanyakan di wilayah Jawa dan Bali yang menjadi tujuan wisata.

“Jadi tergantung dengan pola yang diterapkan pemerintah. Jika kegiatan usaha lain bergerak kegiatan seperti rapat bisa dilaksanakan di hotel, itu baru bisa berpengaruh,” jelasnya. (JIBI/Bisnis Indonesia/Jaffry Prabu P.)

Leave your comment
Comment
Name
Email