Proyek Ibu Kota Baru di Kaltim Diminati Investor Jepang Hingga Jerman

IBUKOTAKITA.COM-Pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) diklaim menjadi proyek yang menarik investor baik asing maupun domestik.Hal ini seperti diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

“Kalau ibu kota baru ini sudah ada beberapa, China mau, Korea Selatan mau, Jepang, Abu Dhabi, Jerman dan beberapa negara lain mau,” kata Bahlil di kantornya,  Jakarta Selatan akhir pekan lalu.

Namun hingga saat ini memang belum ada pembagian kavling bagian mana saja untuk calon investor tersebut. Pasalnya saat ini masih dalam proses penyusunan Undang-undang (UU).

“Belum, mereka baru menyampaikan minat, kita juga lagi bahas undang-undangnya. Kan dari total investasi sekitar Rp500 triliun itu 10% sampai 15% akan ditanggung oleh pemerintah, karena ada infrastruktur dasar seperti kantor pemerintah, jadi ya ditanggung oleh negara,” jelas dia.

Kemudian sisanya akan diberikan kepada investor. Namun Bahlil menjelaskan pembagian tersebut sedang dibahas. “Ya lagi diatur, tunggu 2 bulan atau 3 bulan lagi sudah selesai,” jelas dia.

Sebelumnya, BKPM menyebutkan ada perusahaan teknologi asal Jerman, Siemens AG, berniat untuk bergabung dalam proyek pembangunan ibu kota baru Indonesia.

Pernyataan minat tersebut disampaikan di World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss. Memang, Indonesia masih terbuka dengan berbagai pihak dan negara untuk berpartisipasi dalam pengembangan ibu kota baru. Nantinya Siemens akan mengembangkan ibu kota baru berkonsep smart city.

Chief Executive Officer (CEO) Siemens Ag, Cedrik Neike mengaku optimistis kerja sama ini akan menguntungkan. Siemens juga memiliki proyek power plant terkait Belt Road Initiative (BRI) mobile power plant 360 MW. Dan Siemens sudah bekerja sama dengan PT PLN (Persero). (Detik)