Upaya Menghidupkan Ekonomi Rakyat Lewat Kilang Balikpapan

Upaya Menghidupkan Ekonomi Rakyat Lewat Kilang Balikpapan

IBUKOTAKITA.COM-Pembangunan kilang minyak merupakan proyek yang sangat penting dan keniscayaan bagi Indonesia. Tujuannya untuk kemandirian energi nasional.

Semua pemerintahan dengan penduduk padat membuat kilang minyak demi memenuhi bahan bakar domestik. Selain itu juga menjamin ketersediaan agar tidak bergantung dari negara lain.

Pemerintah Indonesia pun demikian. Salah satu kilang yang menjadi proyek strategis nasional berada di Balikpapan dan Lawe-Lawe, Kalimantan Timur (Kaltim). Kilang minyak unit atau refinery unit (RU) V ini selain memasok kebutuhan dalam negeri, juga menaikkan kualitas.

Produk bahan bakar minyak (BBM) Indonesia yang setara dengan Euro II berubah mutu menjadi Euro V.

Jika dibandingkan dengan negara tetangga Indonesia jauh ketinggalan. Brunei Darussalam contohnya, sudah menggunakan Euro IV sejak 2016. Singapura malah dari 10 tahun lalu. Kualitas BBM Indonesia setara dengan Bangladesh dan Pakistan.

Direktur Pengembangan PT Kilang Pertamina Balikpapan, Djoko Koen Soewito, mengatakan bahwa saat ini proyek RU V yang dimulai sejak 2016 lalu sudah mencapai 17,11 persen. Pekerjanya sebanyak 5.300 orang dan mayoritas adalah warga lokal.

“Puncak konstruksi yaitu pada Juli atau Agustus tahun depan. Itu mampu menyerap 15 orang sampai 25 orang setiap hari. Ini adalah pekerja langsung proyek,” katanya saat dihubungi Senin (15/6/2020).

Sembari menunggu klimaks proyek, Pertamina memberikan pelatihan kepada warga setempat terkait keahlian yang akan dibutuhkan. Dengan begitu, mereka bisa langsung terserap saat pengerjaan.

Djoko menjelaskan bahwa RU V didukung berbagai pihak mulai dari pimpinan daerah hingga warga Kaltim. Apalagi perekonomian Balikpapan sempat turun sampai 30 persen sejak Samarinda memiliki bandara sendiri.

RU V diyakini bakal membuka peluang yang sangat besar sehingga membuat keuangan di Kota Minyak bergeliat.

Meski tengah dilanda pandemi Covid-19 atau virus Corona, pembangunan RU V diyakini sesuai target. Kilang minyak dipatok selesai pertengahan 2023.

Kejar tayang RU V dipastikan tidak akan melupakan standar protokol kesehatan. Setiap karyawan dilakukan pengecekan setiap hari. Obat-obatan dan vitamin rutin diberikan demi menjaga stamina dan imun tubuh.

Perjalanan dinas yang harus keluar kota dibatasi. Pertamina melakukan terobosan dengan mengoptimalkan pertemuan virtual. Monitoring juga dilakukan melalui video.

“Pembamgunan kilang ini bukan hanya ditunggu Indonesia bagian tengah dan timur, tapi juga seluruh warga Indonesia,” jelas Djoko. (JIBI/Bisnis Indonesia/Jaffry Prabu P.)

Leave your comment
Comment
Name
Email